Artika https://ejournal.ikado.ac.id/index.php/artika <p><strong>Artika (ISSN 2355-8121, E-ISSN 2549-7251)</strong> is a peer-reviewed scientific journal, published twice a year in <strong>July</strong>&nbsp;and&nbsp;<strong>November</strong> by the Center for Research and Community Service, Institut Informatika Indonesia (IKADO) Surabaya. It presents articles on <strong>Art and Design</strong>&nbsp;area that come from the results of empirical research or conceptual works.</p> <p><strong>DOI:</strong> <a href="https://doi.org/10.34148/artika" target="_blank" rel="noopener">https://doi.org/10.34148/artika</a></p> <p><strong>Artika</strong> has been indexed in:<br><a href="https://search.crossref.org/?q=2355-8121&amp;from_ui=yes" target="_blank" rel="noopener">Crossref</a><br><a href="http://www.worldcat.org/search?q=on:DGCNT+http://ejournal.ikado.ac.id/index.php/artika/oai+artika:ART+IDISU&amp;qt=results_page" target="_blank" rel="noopener">OCLC WorldCat</a><br><a href="https://journals.indexcopernicus.com/search/details?id=125178" target="_blank" rel="noopener">Index Copernicus International</a><a href="https://www.mendeley.com/community/artika/documents/" target="_blank" rel="noopener"><br>Mendeley<br></a><a href="https://scholar.google.co.id/citations?user=kvlE-KwAAAAJ&amp;hl=en" target="_blank" rel="noopener">Google Scholar</a><br><a href="https://www.base-search.net/Search/Results?q=dccoll%3Aftikadoojs+url%3Aartika&amp;refid=dclink" target="_blank" rel="noopener">Bielefeld Academic Search Engine (BASE)</a><br><a href="http://garuda.kemdikbud.go.id/journal/view/10208" target="_blank" rel="noopener">Garba Rujukan Digital (Garuda)</a><a href="http://id.portalgaruda.org/?ref=browse&amp;mod=viewjournal&amp;journal=10208" target="_blank" rel="noopener"><br></a><a href="http://onesearch.id/Search/Results?filter[]=repoId:IOS6425" target="_blank" rel="noopener">Indonesia One Search</a></p> <p>&nbsp;</p> Center for Research and Community Service, Institut Informatika Indonesia (IKADO) Surabaya en-US Artika 2355-8121 Perancangan Buku Foto Esai Benteng Kedungcowek Surabaya https://ejournal.ikado.ac.id/index.php/artika/article/view/704 <p>Benteng Kedungcowek adalah salah satu bangunan bersejarah yang menjadi saksi bisu peristiwa penting masa lampau di Kota Surabaya. Bangunan ini merupakan peninggalan Hindia Belanda dan digunakan sebagai tempat penyimpanan peluru pada masa penjajahan. Namun sayangnya Benteng Kedungcowek ini sedikit masyarakat yang tau keberadaannya. Untuk memperkenalkan Benteng Kedungcowek kepada remaja usia 18-35 tahun, sebuah buku foto esai dirancang dengan tujuan menyampaikan pesan dan edukasi tentang sejarah bangunan ini secara jelas. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk menganalisis dan menggambarkan fenomena di Benteng Kedungcowek. Metode ini melibatkan pengumpulan data melalui wawancara dan pengamatan langsung di lokasi tersebut. Metode perancangan yang digunakan yaitu perencanaan, dengan mengumpulkan data tentang jenis bangunan dan jumlahnya, survei tempat, untuk memastikan izin pemotretan di lokasi yang ditargetkan, pemotretan di beberapa lokasi dalam benteng secara bersamaan, pemilihan foto terbaik untuk dimasukkan ke dalam buku foto esai, pembuatan buku dengan proses editing foto, layouting, dan menulis teks penjelas peristiwa-peristiwa yang ada. Hasil perancangan ini berupa Buku Foto Esai dengan judul Benteng Kedungcowek “Bangunan bersejarah di Surabaya”. Buku memiliki 68 halaman dan berisi foto-foto dari bangunan yang ada dengan penjelasan sejarah, fungsi, dan kegunaan dari bangunan pada saat penjajahan, kemudian dilanjutkan dengan foto pesisir sekitaran benteng, dan yang terakhir ditutup dengan kegiatan masyarakat sekitar yang menjadi kegiatan sehari-sehari masyarakat sekitaran. Selain itu juga terdapat media pendukung yaitu Poster, Notebook, Totebag, Social Media (Instagram), Mug, Keychain, Pin, T-Shirt, X-Banner, dan Topi.</p> Yulius Widi Nugroho Restu Hendriyani Magh'firoh Charles Adam Gerungan Copyright (c) 2023 Artika https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2023-12-31 2023-12-31 7 2 93 110 10.34148/artika.v7i2.704 Perancangan Buku Photo Story Tentang Makanan Khas Surabaya “Lontong Cak Jono” https://ejournal.ikado.ac.id/index.php/artika/article/view/706 <p>Keragaman budaya Indonesia terlihat dari beragam aspek, termasuk kuliner. Setiap daerah di Indonesia memiliki kuliner khas yang unik dan memiliki cita rasa yang khas. Salah satu makanan khas Surabaya yang terkenal adalah Lontong Balap. Di Surabaya sendiri ada penjual lontong yang cukup menarik dan dikenal yaitu Lontong Cak Jono. Namun saat ini sebagian besar masyarakat lebih memilih mengonsumsi makanan siap saji atau makanan khas negara asing dan kekinian. Oleh karena itu perlunya perancangan buku photo story tentang makanan khas Surabaya, khususnya Lontong Cak Jono. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Penelitian dilakukan dengan wawancara dan observasi langsung narasumber pemilik warung Lontong Cak Jono. Metode perancangan dilakukan sesuai tahapan yaitu tahapan perencanaan, pelaksanaan, lalu evaluasi. Hasil perancangan ini berupa buku photo story yang berjudul Kuliner Khas Suroboyo Lontong Cak Jono, Rahasia Cita Rasa dan Kisah dibaliknya. Buku photo story ini berisi 87 halaman yang berisi tentang biografi singkat penjual, proses pembuatan dan persiapan, penjualan dan menu yang dijual. Selain itu juga terdapat media pendukung berupa xbanner, poster, Instagram, notebook, masker, gantungan kunci, tshirt, totebag, mug, lunchbox. Hasil dari perancangan ini memberikan dampak kepada pembaca untuk bisa mengenal makanan khas Surabaya melalui pendekatan fotografi jurnalistik. Pembaca dapat mengetahui proses pembuatan hingga proses penyajian yang dikemas dengan sudut pandang lebih dalam.</p> Restu Hendriyani Magh'firoh Briantito Adiwena Sheryn Angel Febryanti Copyright (c) 2024 Artika https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-01-01 2024-01-01 7 2 111 126 10.34148/artika.v7i2.706 Perancangan Destination Branding North Surabaya Amerta https://ejournal.ikado.ac.id/index.php/artika/article/view/711 <p>Bangunan-bangunan antik bersejarah peninggalan Belanda di Surabaya Utara memberikan atmosfer kota tua yang terasa istimewa yang tidak dapat ditemukan di bagian Surabaya lainnya. Hal ini menawarkan sebuah potensi wisata yang besar karena merupakan satu-satunya kompleks Kota Tua di Surabaya. Namun, eksposur kompleks Kota Tua Surabaya masih terbatas, khususnya untuk penggiat fotografi. Citra diri dari kota tua masih belum terpancar karena keamanan dan kenyamanan di Surabaya Utara sebagai destinasi wisata masih perlu ditingkatkan kembali sehingga masyarakat tidak menyadari keberadaannya. Oleh karena itu, kesan yang baik perlu diciptakan lewat identitas visual sehingga membuat Kota Tua Surabaya menarik untuk dikunjungi sebagai tempat destinasi wisata. Metode-metode yang digunakan dalam perancangan ini adalah metode kualitatif untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan dan metode perancangan berupa identifikasi data, analisis, sintesis media, dan evaluasi. Data-data yang telah dikumpulkan digunakan sebagai landasan utama dalam perancangan karya yaitu destination branding bagi Kota Tua Surabaya yaitu nama baru bagi brand, logo, elemen sekunder, corporate identity dan merchandise.</p> Bright Dhiva Octavia Ring Ring Tungary Copyright (c) 2024 Artika https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-01-01 2024-01-01 7 2 127 145 10.34148/artika.v7i2.711 Perancangan Board Game Sebagai Media Pengenalan Tujuh Presiden Indonesia Untuk Anak Usia 10-12 Tahun https://ejournal.ikado.ac.id/index.php/artika/article/view/713 <p>Indonesia dipimpin oleh presiden sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan. Sebagai kepala negara, presiden adalah simbol resmi negara Indonesia. Sementara itu, sebagai kepala pemerintahan, presiden dibantu oleh wakil presiden dan menteri-menteri dalam kabinet, memegang kekuasaan eksekutif untuk melaksanakan tugas-tugas pemerintah sehari-hari. Indonesia hingga saat ini telah dipimpin oleh tujuh presiden, dan memiliki pencapaian serta latar belakang yang berbeda-beda. Hal tersebut dapat dijadikan sebagai media pembelajaran kepada anak usia 10-12 tahun guna menanamkan wawasan kebangsaan dan membangun rasa nasionalisme. Dengan membangun rasa nasionalisme pada anak-anak, kita dapat menciptakan generasi yang memiliki koneksi emosional dan tanggung jawab terhadap negara mereka, yang pada gilirannya dapat berkontribusi pada pembangunan masyarakat yang kuat dan berkelanjutan. Perlu adanya media pembelajaran untuk memperkenalkan tujuh presiden Indonesia dengan media yang menyenangkan sehingga dapat menjadi sarana edukasi untuk memperkenalkan tujuh presiden Indonesia. Perancangan ini menggunakan metode penelitian kualitatif, dengan sumber data dari buku, jurnal dan internet. Selain itu melakukan studi komparator dengan board game yang sejenis untuk menggali data melalui analisis SWOT. Tahapan perancangan meliputi pemilihan tema, pemilihan konsep, tahap desain, tahap prototype, hingga tahap akhir. Perancangan ini menghasilkan board game roll and move dengan nama “7 PRESIDEN INDONESIA” yang memiliki komponen board, tujuh pion akrilik, 140 kartu kuis, 28 kartu kesempatan, 28 kartu penyerang, tujuh kartu biografi, 28 token reward, lencana juara pertama, panduan, dadu, dan packaging. Media pendukung yang digunakan berupa stiker, stiker nama, gantungan kunci, pembatas buku, notebook, kaos, totebag, magnet bergambar, x-banner, dan feed instagram. Hasil uji coba yang didapat memberikan hasil bahwa anak mendapatkan edukasi mengenai tujuh presiden Indonesia melalui permainan yang unik disertai dengan presaingan untuk menyelesaikan kuis secepat mungkin dengan bantuan seperti kartu kesempatan dan kartu penyerang.</p> Arjuna Bangsawan Restu Hendriyani Magh'firoh Nicolaus Alexander Lee Copyright (c) 2024 Artika https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-01-01 2024-01-01 7 2 146 166 10.34148/artika.v7i2.713 Perancangan Brand Identity Kawasan Wisata Romokalisari Adventure Land di Surabaya https://ejournal.ikado.ac.id/index.php/artika/article/view/716 <p>Romokalisari Adventure Land memiliki potensi menjadi destinasi wisata yang tinggi, namun banyak wisatawan yang berkunjung terhitung rendah dikarenakan kurangnya promosi dari Romokalisari Adventure Land dan media pendukung yang sudah ada namun belum memadai untuk mendapatkan perhatian masyarakat sehingga Romokalisari Adventure Land dapat mengalami masalah serius karena kurangnya pendapatan yang dapat berujung kesulitan dalam mempertahankan kualitas fasilitas, menutupi biaya operasional, dan kurangnya pemeliharaan. Perancangan ini ditujukkan untuk merancang Brand Identity kawasan wisata Romokalisari Adventure Land. Metode yang digunakan merupakan identifikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Hasil penelitian ini berupa perancangan brand identity kawasan wisata Romokalisari Adventure Land diikuti dengan terciptanya media pendukung dan merchandise. Perancangan ini bertujuan untuk meningkatkan informasi tentang keberadaan tempat wisata tersebut agar lebih dikenal oleh masyarakat dengan merancang dan memperbaiki media identitas agar lebih sesuai dan menarik bagi pengunjung.</p> Swesti Anjampiana Bentri Karina Angelina Putra Marceline Brenda Debrina Natasha Noelia Louis Jericho Senjaya Putra Elroi Valentino Copyright (c) 2024 Artika https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-01-01 2024-01-01 7 2 167 183 10.34148/artika.v7i2.716 Perancangan Animasi Stop Motion Sebagai Media Edukasi Untuk Memahami Aturan Sensor Tayangan Televisi Bagi Remaja Usia 12 — 21 Tahun https://ejournal.ikado.ac.id/index.php/artika/article/view/755 <p>Sensor pada tayangan televisi berfungsi untuk membatasi informasi dan pesan yang tidak sesuai dengan norma yang berlaku, Akan tetapi, saat ini banyak masyarakat yang belum memahami aturan dan ketentuan tentang sensor tersebut. Keterbatasan ini telah memicu anggapan bahwa efektifitas sensor televisi di Indonesia sangat menyimpang dari tujuan utama. Dan juga banyak munculnya suatu fenomena anggapan sensor alay, sensor berlebihan dan tidak tepat sasaran. Oleh karena itu maka diperlukan suatu media yang mampu berperan dalam menjembatani masyarakat dengan lembaga sensor terkait dengan cara memberikan edukasi mengenai aturan dan ketentuan sensor televisi Metode penelitian berupa metode campuran, yaitu dengan wawancara langsung dan melalui penyebaran kuesioner. Metode perancangan yang dilakukan adalah ide cerita, pembuatan figur dengan bahan clay, proses digital dan editing. Hasil dari perancangan ini berupa tayangan video iklan layanan masyarakat sebanyak 3 episode dengan durasi 6 menit. Video ditayangkan melalui Youtube dengan target penonton utama remaja. Dikemas dengan gaya stop motion dengan tujuan agar penonton tidak merasa bosan dan fokus dengan penjelasan tentang tujuan sensor.</p> Benny Rahmawan Noviadji Briantito Adiwena Fernando Andriyanto Copyright (c) 2024 Artika https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-01-01 2024-01-01 7 2 184 201 10.34148/artika.v7i2.755