Ekonomi Sirkular: Model Pemberdayaan Desa Ketapanrame, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur
Circular Economy: Village Empowerment Model in Ketapanrame, Trawas, Mojokerto, East Java Province
DOI:
https://doi.org/10.34148/komatika.v4i1.794Keywords:
ekonomi sirkular, model pemberdayaan desa, pengelolaan sampah, mesin pengolah sampah, desa wisataAbstract
Artikel ini membahas pelaksanaan Program Pembedayaan Desa Binaan di Ketapanrame yang diarahkan pada upaya pengembangan sebuah model ekonomi yang berfokus pada usaha memaksimalkan efisiensi sumber daya dengan meminimalkan limbah, mempertahankan nilai jangka panjang, dan mengurangi konsumsi sumber daya yang berlebihan. Fokus kegiatan ini adalah mengembangkan model pariwisata yang bebas sampah dengan mengembangkan teknologi pengolahan limbah yang sesuai dengan karakter industri pariwisata yang berkembang di Desa Ketapanrame. Pada tahun pertama, pelaksanaan kegiatan ini fokus pada pengelolaan sampah, dengan mengembangkan mesin pencacah dan mesin conveyor. Mesin pecacah sampah, juga dikenal sebagai gibrig, bekerja dengan cara memotong atau menghancurkan sampah menjadi potongan-potongan yang lebih kecil. Proses pencacahan memecah sampah menjadi potongan-potongan kecil, sehingga mengurangi volume keseluruhan sampah. Proses tersebut membantu dalam mengelola dan menyimpan sampah dengan lebih efisien, terutama dalam situasi di mana ruang penyimpanan terbatas. Namun demikian perlu dicatat bahwa proses penerapan teknolgi tersebut memerlukan proses kelembagaan yang kuat. Peran kepala desa dalam mengarahkan warganya untuk mau terlibat dalam kegiatan pemberdayaan desa binaan tidak bisa diabaikan.