Analisis Simbol Thumb-Up: Pendekatan Semiotika Charles Sanders Peirce Pada Segmen ‘14’ Dalam Film Omnibus Seven Something

Authors

  • Alhadi Nelsa Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Purwokerto
  • Anintya Wanda P Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Purwokerto

DOI:

https://doi.org/10.34148/artika.v8i2.1086

Keywords:

Semiotika, Film, Simbol, Thumb Up

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap interpretasi individu terhadap simbol thumb-up dalam film 14 dari Omnibus Seven Something. Permasalahan utama adalah bagaimana simbol thumb-up muncul dalam elemen mise-en-scène film tersebut merepresentasikan keberadaanya dalam fenomena kecanduan media sosial di masyarakat modern terutama remaja. Penelitian ini dilakukan dengan asumsi bahwa simbol thumb-up memiliki fungsi melampaui sekadar simbol; memvisualisasikan dinamika ketergantungan sosial terhadap validasi dari media sosial. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis semiotika kualitatif, dengan pendekatan triadik Charles Sanders Peirce, yang mencakup representamen, objek, dan interpretant. Data dikumpulkan melalui observasi mendalam terhadap cuplikan-cuplikan film yang menampilkan simbol thumb-up pada berbagai elemen, seperti miniatur patung, banner, dan casing handphone. Analisis mengklasifikasi simbol-simbol yang muncul dan menginterpretasikan pengaruh visualnya dalam narasi dan konteks sosial film. Hasil penelitian menunjukkan bahwa simbol thumb-up menjadi representasi eksistensi media sosial dalam kehidupan bermasyarakat, khususnya dalam memengaruhi hubungan dan emosi individu. Pemunculan simbol ini menyoroti kecenderungan masyarakat untuk mengejar validasi digital, yang sering berujung pada ketergantungan dan perubahan perilaku sosial. Penelitian diharapkan memiliki prospek dalam memperluas pemahaman tentang penggunaan simbol-simbol dalam media populer sebagai alat refleksi dan kritik sosial.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Budiman, K. (2011). Semiotika visual: Konsep, isu, dan problem ikonisitas. Yogyakarta: Jalasutra.

Bungin, B. (2005). Analisis data penelitian kualitatif. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Jacobs, L. (1979). The emergence of art. New York: W.W. Norton Company.

Nӧrth, W. (1990). Handbook of semiotics. Bloomington & Indianapolis: Indiana University Press.

Pratista, H. (2008). Memahami film. Yogyakarta: Homerian Pustaka.

Peirce, C. S. (1986). Logic as semiotic: The theory of sign. Dalam R. E. Innis (Ed.), Semiotic: An introductory reader(hlm. xx-xx). London: Hutchinson.

Sardar, Z., & Van Loon, B. (2001). Cultural studies for beginners (Alfathri Aldin, penerj.). Bandung: Mizan.

Sartini, N. W. (2010). Tinjauan teoritik tentang semiotik. Jurnal Masyarakat Kebudayaan dan Politik, 20(1), 1–10.

Soetjipto, H. P. (2012). Pengujian validasi konstruk kriteria kecanduan internet. Jurnal Psikologi, 32(2), 74–91.

Tancer, B. (2008). Click: What millions of people are doing online and why it matters. USA: Hachette Books.

Wibowo, I. S. W. (2011). Semiotika komunikasi: Aplikasi praktis bagi penelitian dan skripsi komunikasi. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Downloads

Published

2024-12-20