Perancangan Buku Pop-Up Cerita Rakyat Dari Jawa Timur Untuk Mengenalkan Nilai Moral Bagi Anak Usia 9-11 Tahun
DOI:
https://doi.org/10.34148/artika.v4i1.162Keywords:
cerita rakyat, buku, ilustrasi, pop-upAbstract
Saat ini industri hiburan didominasi oleh konten yang berasal dari luar negeri misalnya permainan, film dan komik, karena kondisi ini maka keberadaan konten-konten lokal termasuk cerita rakyat mulai tersisih. Tersisihnya cerita rakyat menjadi suatu permasalahan karena anak-anak mulai menjauh dari nilai moral di daerah setempat, hal ini perlu direspon dengan menyediakan media yang sesuai untuk mengenalkan cerita rakyat kepada anak-anak, salah satunya melalui buku ilustrasi. Perancangan buku ilustrasi dilakukan dengan mempelajari keberadaan cerita rakyat di Provinsi Jawa Timur dan menerapkan metode desain thinking yang diajukan oleh Gavin Ambrse dan Paul Harris, terdapat tujuh tahapan yang terdapat di dalam metode ini, yaitu: 1) define, 2) research, 3) ideate, 4) prototype, 5) select, 6) implement, 7) learn. Perancangan ini menghasilkan tiga buku ilustrasi cerita rakyat dari Jawa Timur dengan menerapkan teknik pop-up. Judul dari ketiga buku dirancang adalah “Kisah Cerita Banyuwangi”, “Kisah Cerita Ande-Ande Lumut”, dan “Kisah Cerita Sawunggaling”. Teknik Popup digunakan untuk meningkatkan daya tarik buku bagi anak-anak.
Downloads
References
Ambrose, Gavin dan Harris, Paul. 2010. Design Thinking. Switzerland
Kristanto, M. 2014. “Pemanfaatan Cerita Rakyat sebagai Penanaman Etika untuk Membentuk Pendidikan Karakter Bangsa”. Mimbar Sekolah Dasar. Vol.1 No.1 2014. Hal 59-64.