Perancangan Komik Digital Sebagai Sarana Edukasi Bagi Dewasa Awal Tentang Bagaimana Memberi Dukungan Pada Penderita Depresi

  • Benny Rahmawan Noviadji Institut Informatika Indonesia Surabaya
  • Restu Hendriyani Magh'firoh Institut Informatika Indonesia Surabaya
  • Silfi Rachma Fauzia Institut Informatika Indonesia Surabaya
Keywords: Komik Digital, Depresi, Dewasa Awal, Edukasi, Dukungan

Abstract

Depresi merupakan gangguan kesehatan mental yang ditandai oleh perasaan sedih secara terus-menerus dan hilangnya minat segala aktivitas yang berlangsung dalam jangka waktu panjang. Penyembuhan penderita depresi dapat melalui psikoterapi dan pengobatan oleh psikiater dan dokter. Disisi lain, dukungan orang terdekat menjadi bagian terpenting untuk memberi dukungan bagi penderita depresi. Namun pemberian dukungan pada penderita depresi bukanlah hal yang mudah bagi orang awam. Terkadang kalimat yang terdengar positif dapat diterjemahkan sebaliknya oleh penderita depresi. Oleh karena itu perlu adanya media yang dapat mengedukasi masyarakat khususnya dewasa awal mengenai bagaimana cara memberi dukungan yang tepat bagi penderita depresi. Komik digital yang berjudul “Maukah kau Mendengar?” merupakan media edukasi yang akan dirancang dan dipublikasikan melalui media Instagram. Komik digital terdiri dari 10 chapter menceritakan seorang penderita depresi yang berusaha untuk mencari pertolongan dari orang-orang disekitarnya. Metode penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif yaitu wawancara, studi literatur, dan studi komparator. Metode perancangan melalui beberapa tahap diantaranya membuat cerita, sketsa, mendesain karakter, layout dan pewarnaan, dan mempublikasikan ke media sosial Instagram. Perancangan komik digital sebagai media edukasi ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi yang efektif dalam menyampaikan pesan moral, meluruskan persepsi yang salah terhadap gangguan depresi, dan mengedukasi masyarakat khususnya dewasa awal agar dapat berperan dalam memberi dukungan yang baik dan tepat bagi penderita depresi.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Conrad, R., & Hull, A. J. (1964). Quarterly. Journal of Experimental Psychology, 19,. 289-299.

GBD 2019 Mental Disorders Collaborators (2022). Global, regional, and national burden of 12 mental disorders in 204 countries and territories, 1990-2019: a systematic analysis for the Global Burden of Disease Study 2019. The lancet. Psychiatry, 9(2), 137—150. https://doi.org/10.1016/S2215-0366(21)00395-3

Kaplan, H.I., Sadock, B.J. (2010). Retardasi Mental dalam Sinopsis Psikiatri. Tangerang : Binarupa Aksara

Lang, Katharine (2022). Pandemic impact on mental health: A global overview. Diakses dari https://www.medicalnewstoday.com/articles/pandemi-impact-on-mental-health-a-global-overview#Worldwide-increases-in-mental-health-issues. 7 Juni 2022

Lumongga, Namora. (2016). Depresi: Tinjauan Psikologi. PrenadaMedia.

Pittara, dr. (2022). Depresi. Diakses dari https://alodokter.com. Oktober 2022 pukul 20.16.

Rohani, A. (1997). Media Instruksional Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta.

Sukmasari, Radian Nyi. (2017). Hapus Stigma Seperti Ini Agar Orang yang Depresi Tak Malu Curhat. Diakses dari https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-3468538/hapus-stigma-seperti-ini-agar-orang-yang-depresi-tak-malu-curhat. 11 September 2019 pukul 20.28.

Widiastuti, Vika dan Shevina Putti. (2019). Belajar dari Sulli f(x), Jangan Ucapkan 5 Kata Ini pada Penderita Depresi!. Diakses dari https://www.suara.com/health/2019/10/15/201000/belajar-dari-sulli-fx-jangan-ucapkan-5-kata-ini-pada-penderita-depresi. Oktober 2022. Pukul 21.04.

Published
2022-11-30
Section
Articles