Kajian Semiotika Ruang Pada Masjid Gedhe Kauman – Yogyakarta

Authors

  • Yusron Falahi Institut Teknologi Bandung
  • Acep Iwan Saidi Institut Teknologi Bandung

DOI:

https://doi.org/10.34148/artika.v8i1.839

Keywords:

Masjid Gedhe, Tradisi Jawa, Semiotika Ruang

Abstract

Bangunan Masjid Gedhe merupakan sebuah representasi kehidupan masyarakat jawa yang selalu berpegang teguh terhadap budaya yang identik dengan unsur keseimbangan. Oleh karena itu, perlu untuk mengungkap makna dan signifikansi dalam arsitektur Masjid Gedhe sehingga tidak hanya dipandang sebagai bangunan fisik, tetapi juga sebagai simbol yang mengkomunikasikan nilai-nilai keagamaan dan budaya Islam. Dengan menggunakan Semiotika Ruang untuk mengkaji bangunan Masjid Gedhe, terutama fokus pada fasad dan ruang utama. Melalui metode ini, aspek-aspek arsitektur, dekorasi, tata letak, dan penggunaan ruang diinterpretasikan sebagai simbol-simbol yang menyampaikan pesan keagamaan, budaya, dan sosial. Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa Masjid Gedhe mencerminkan makna filosofis budaya Jawa yang dipadukan dengan ajaran Islam, terutama dalam struktur ruang dan fungsi-fungsi simbolisnya. Ruang-ruang seperti liwan, serambi, dan regol mencerminkan signifikasi dalam praktek keagamaan dan interaksi sosial di dalam masjid. Ini menunjukkan bahwa melalui kajian Semiotika Ruang, Masjid Gedhe dapat dipahami sebagai medium yang menggabungkan nilai-nilai budaya dan agama dalam satu wadah fisik yang sama, mencerminkan perpaduan harmonis antara dua tradisi yang penting dalam kehidupan masyarakat Yogyakarta. Penelitian ini memberikan wawasan baru tentang bagaimana elemen-elemen arsitektur Masjid Gedhe Kauman berfungsi sebagai simbol yang menyampaikan pesan-pesan religius dan budaya, sehingga memperdalam pemahaman tentang peran ruang dalam menghubungkan aspek fisik dan spiritual dalam arsitektur Islam.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Adityaningrum, D., Pitana, T. S., dan Setyaningsih, W. 2020. “Arsitektur Jawa pada Wujud Bentuk dan Ruang Masjid Agung”, Sinektika, 17.

AS, A., dan Umaya, N. M. 2010. Semiotika Teori Dan Aplikasi Pada Karya Sastra.

DPAD DIY. 2018. Masjid Gedhe Kauman Masjid Raya Yogyakarta. Diakses pada tanggal 10 Oktober 2023 dari http://dpad.jogjaprov.go.id/article/news/view/masjid-gedhe-kauman-masjid-raya-yogyakarta-1513.

Dovey, K. 2008. Framing Places. Routledge. Diakses dari https://doi.org/10.4324/9781315881430.

Hambali, N. I. 2022. “Simbolisasi Budaya Jawa dan Substansi Nilai Islam pada Masjid At-Tin Jakarta”, 19(2).

Hasyim, M. W. 2018. Demokrasi & Budaya Birokrasi. IRCiSoD.

Idham, N. C. 2018. “Javanese Vernacular Architecture and Environmental Synchronization Based on the Regional Diversity of Joglo and Limasan”, Frontier Architectural Research.

Kusuma, A. 2020. “Kajian Makna Saka Guru di Masjid Gedhé Mataram Kotagede Yogyakarta (Sebuah Tinjauan Arsitektur)”, 8(2), 1-10.

Lawson, B. 2001. Language of Space. Routledge. Diakses dari https://doi.org/10.4324/9780080509969.

Murdiati, D. 2008. “Konsep Semiotik Charles Jencks dalam Arsitektur Post-Modern”, Jurnal Filsafat, 18(1).

Nurhadi, J. 2023. Tentang Ferdinand de Saussure. Diakses pada tanggal 10 Juni 2024 dari https://sastraindonesia.upi.edu/2023/03/03/tentang-ferdinand-de-saussure/.

Soehardi. 2002. “Nilai-Nilai Tradisi Lisan dalam Budaya Jawa”, Humaniora. Diakses dari https://doi.org/10.22146/jh.763.

Teammates. 2022. Sociopetal and Sociofugal Spaces: Why You Need a Mix of Both in Your Office Design. Diakses pada tanggal 11 Oktober 2023 dari https://team-mates.com/sociopetal-and-sociofugal-spaces/#:~:text=So what does this mean,spaces minimize contact between individuals.

Universitas Islam An Nur Lampung. 2022. Iman, Islam, Dan Ihsan: Pengertian, Hubungan dan Perbedaannya. Diakses pada tanggal 10 Desember 2023 dari https://an-nur.ac.id/iman-islam-dan-ihsan-pengertian-hubungan-dan-perbedaannya/#:~:text=Iman lebih menekankan pada segi,atau tebal iman dan islamnya.

Downloads

Published

2024-07-29

Issue

Section

Articles